Sabtu, 05 November 2011

Menolong Bukanlah Suatu Pekerjaan


Kalau kita orang beriman , kita pasti  ikhlas dalam menjalani semua nya. . .

Seorang pria yang sedang mengendarai mobilnya, tiba2 berhenti ketika melihat seorang wanita tua yang sedang membutuhkan pertolongan. Walaupun dengan wajah tersenyum, wanita tersebut tetap merasa khawatir. Setelah menunggu selama beberapa jam, tidak ada seorang pun yang bisa dimintai pertolongan, kecuali hanya pemuda tersbut yang ada di lokasi. Pria tersebut penampilannya tidak terlalu baik, wanita tua itupun dapat merasakan bahwa dirinya begitu ketakutan, berdiri sendirian di dalam cuaca yang begitu dingin.
“Bu, saya kemari untuk membantu Anda, mengapa Anda tidak menunggu di dalam mobil saja karena di sana lebih hangat? O iya, nama saya Fhery.”
Wanita tua itupun masuk ke dalam mobil untuk menghangatkan dirinya. Sementara Fhery masuk ke dalam kolong mobil wanita tua tersebut untuk memperbaiki yang rusak.
Akhirnya, mobil itu selesai, tapi tubuhnya kotor dan tampak begitu lelah. Wanita tersebut membuka kaca mobilnya dan berkata kepadanya, “Saya dari Saint Louis, kebetulan lewat daerah sini. Saya merasa tidak cukup hanya dengan mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang sudah diberikan.”
Dan wanita tua itupun bersedia akan membayar berapapun jumlah yang diminta Fhery, karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki tersebut tidak menolongnya. Fhery hanya tersenyum, “Terima kasih Bu atas perhatiannya, tapi menolong orang bukanlah sebuah pekerjaan, maka dari itu saya tidak layak menerima imbalan dari Anda. Dan saya yakin, jika saya menolong orang, Allah pasti akan menolong saya dengan tangan yang berbeda, karena amal ini akan terus berputar. Dan bila Ibu benar2 ingin membalas jasa saya, suatu saat nanti apabila Ibu melihat seseorang yang butuh pertolongan maka bantulah orang tersebut, dan ingatlah kepada saya. Fhery menunggu sampai wanita tersebut menstarter mobilnya dan kemudian hilang dari pandangannya.
Setelah berjalan beberapa mil, wanita tua tersebut melihat sebuah café kecil. Ia lalu mampir ke dalam untuk makan dan istirahat sebentar. Seorang pelayan wanita datang memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Wanita tua itupun memperhatikan pelayan wanita tadi yang sedang hamil dan sedang menghitung mangkuknya. Lalu ia teringat kepada Fhery.
Setelah wanita tua itu selesai makan dan sang pelayan sedang mengambil kembali mangkuknya. Wanita tua itupun pergi secara diam2. Setelah kepergiannya, sang pelayan itupun kembali. Si pelayan pun bingung, tidak menemukan wanita tua yang makan di meja itu, tapi ia hanya menemukan secarik kertas dan selembar uang seribu dollar. Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis wanita tua tersebut.
Kamu mungkin bingung dengan apa yang ku tulis ini, tapi yang jelas, kamu tidak berhutang apa2 pada saya. Karena ada seorang pemuda yang telah menolong saya dalam perjalanan. Oleh karena itulah, saya juga ingin menolong kamu. Maka, inilah yang harus kamu lakukan, jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang.
Malam ketika sang pelayan pulang dan akan tidur. Ia berpikir mengenai uang dan apa yang ditulis oleh wanita tua tersebut. Bagaimana wanita tua itu bisa tahu bahwa dirinya dan suaminya sangat membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya. Ia tahu betapa suaminya begitu risau mengenai masalah ini. Lalu ia memeluk suaminya yang telah tertidur dan mengecupnya sambil berbisik,” Semuanya akan baik2 saja Fhery, I love you”

Wassallam... sobat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar